SB, KUALA KAPUAS - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Walakin, pekerjaan rumah di program cetak sawah masih menumpuk.
Amran Sulaiman berkunjung ke Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng pada Jumat (27/9/2024) pagi. Menggunakan helikopter, ia tiba dengan rombongan kementerian dan media.
Di sela-sela kunjungan itu, Amran menjelaskan akan mencetak sawah seluas 400.000 hektar di Kalteng untuk tahap awal. Anggaran yang disiapkan pun mencapai Rp 7 triliun.
Selain cetak sawah, anggaran itu juga bakal digunakan untuk hibah alsintan ke kelompok tani yang bakal didominasi anak muda. Ia meminta mahasiswa dan gerakan pemuda lainnya untuk menggarap sawah-sawah di Dadahup.
"Angka (luas lahan) sebesar itu sama dengan negara-negara yang pertaniannya maju, saya sudah keliling ke Jepang, Bahrain, Cili, dan banyak negara lain. Indonesia bisa bersaing, bahkan bisa jadi lumbung pangan dunia," sesumbar Amran.
Amran optimis jika pemuda ikut ambil bagian, jalan lumbung pangan bakal lebih mudah. Saat ini setidaknya 375 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di kampus merdeka, ada di Dadahup membantu menyiapkan lahan. Mereka langsung diberi bantuan alsintan untuk mengerjakan lahan seluas lebih kurang 350 hektare.
"Sistemnya nanti bagi hasil, pemuda dapat untungnya, pemilik lahan dapat hasilnya. Perkiraan kami itu sampai Rp 10 juta per bulan pendapatan mereka," ungkap Amran.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo berharap penuh pada program cetak sawah yang merupakan program lanjutan food estate. Apalagi, menurut Edy, program ini akan berlanjut di pemerintahan berikutnya.
"Ada potensi besar karena Kalteng punya lahan yang besar juga. Kalau kata pak dirjen untuk tahap awal nanti 165.000 hektar dulu di Kapuas dan sekitarnya," kata Edy.
Rombongan Amran pun pulang melalui Kalimantan Selatan dan langsung menuju Jakarta. Selama September ini, setidaknya Amran sudah berkunjung 3 kali ke Kalteng untuk memastikan program ini jalan. (sb)