seputarborneo.news@gmail.com

082152561188

Bupati Kotim Pimpin Rakor Persiapkan Lahan Tanam Jagung di Seluruh Desa

by Redaksi - Tanggal 15-01-2025,   jam 03:44:55
Bupati Kabupaten Kotim, H Halikinnor saat memimpin rapat koordinasi penyiapan areal untuk pengembangan lahan jagung. (FOTO:ABU)

SB, SAMPIT- Pemkab Kotim tengah mempersipkan lahan tanam jagung serentak di seluruh desa yang ada di wilayah setempat sebagai tindak lanjut instruksi dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikannya Bupati Kotim Halikinnor, pada saat rapat koordinasi penyiapan areal untuk pengembangan lahan jagung pada Rabu (15/1/2025).

"Kita menargetkan masing-masing desa menyiapkan 100 hektare untuk tanam jagung, yakni dari 168 desa yang ada di Kotim target kita dapat mencapai 23.217 hektare tanam jagung,"kata Bupati Kotim Halikinnor, Rabu 15 Januari 2025.

Halikinnor menghimbau kepada seluruh Kepala Desa untuk diberitahukan kepada warganya, bahwa hasil panen nantinya akan diserap atau dibeli pemerintah melalui Bulog yang tentunya dengan harga menguntungkan.

"Sehingga warga tidak perlu khawatir akan rugi, atau ada anggapan lebih untung menanam sayur dibandingkan jagung," terang Halikin.

Ia juga mengingatkan, pembukaan lahan jangan dibakar, mengingat pemerintah sudah memberikan bantuan exavator di setiap kecamatan untuk pembukaan lahan.

"Sehingga penyiapan lahan jagung ini tidak menimbulkan masalah lain. Program ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo, sehingga anggarannyapun tentu sudah disiapkan," tegasnya.

Halikin berharap, semua desa harus mendukung kesuksesan program ini untuk mewujudkan ketahanan pangan, yang mana juga akan mendukung program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat untuk mensuplay bahan pokoknya.

Sementara itu, Camat Cempaga, Mulyadi mengatakan, saat ini pihaknya memiliki 50 haktare lahan berupa gambut. Dan sudah sempat di tanam tumbuh oleh masyarakat bahkan berhasil panen raya pada jaman Bupati Supian Hadi.

"Sehingga kami siap untuk mengolah lahan ini menjadi lahan tanam jagung," ujarnya.

Kemudian Kades Bangkuang Makmur, Kecamatan MB Ketapang Lelestamsu mengatakan, karena di daerah Desa Bangkuang Makmur banyak terdapat perekbunan sayur warga yang tergabung dalam kelompok tani, sehingga pihaknya perlu mempersipkan lahan lain.

"Mengingat lahan yang saat ini kosong sudah ditanami sawit yang tentu memerlukan waktu untuk pemulihan kesuburan tanah agar dapat ditanami jagung. Dan kami juga memerlukan anggaran untuk pengelolaannya,"beber Lelestamsu.

Adapun pemerintah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah kering dan jagung di tingkat petani. Harga gabah kering panen (GKP) yang akan diserap pemerintah naik menjadi Rp 6.500 per kilogram. Kemudian, harga jagung naik menjadi Rp 5.500 per kilogram. (f1/sb)