SB, SAMPIT - Menjelang mudik lebaran 2025, diprediksi permintaan tiket transportasi baik di darat, udara dan laut akan melonjak tinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rody Kamislam, mengingatkan jasa transportasi agar tetap menentukan harga harga tiket yang terjangan oleh masyarakat.
"Kami berharap momen mudik lebaran ini jangan ada yang cari untung berlebihan apalagi harga tiket diluar batas normal," kata Rody, Rabu (12/3/2025)
Ia menjelaskan, tiap momen libur hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri kerap kali dimanfaatkan oleh oknum tertentu maupun maskapai untuk menaikkan harga tiket secara drastis. Ia menilai hal ini menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan tiket dengan harga yang wajar.
Untuk memastikan harga tiket ini tetap terjangkau, bahkan pemerintah pusat membuat kebijakan untuk mengendalikan tarif tiket pesawat dan kapal laut agar tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan.
"Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi calon pemudik dari lonjakan harga yang tidak wajar," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya pengendalian harga tiket dari pemerintah pusat, diharapkan tidak ada oknum yang memanfaatkan momen mudik ini untuk menaikkan harga secara tidak wajar. Kebijakan ini juga akan meringankan beban masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.
Ia menjelaskan bahwa penentuan harga tiket, baik pesawat maupun kapal laut, sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. Sementara itu, pihak Dishub di daerah hanya bertugas untuk mensosialisasikan aturan tersebut kepada masyarakat.
"Untuk harga tiket transportasi mudik Lebaran tahun ini, semuanya tetap normal atau tidak mengalami kenaikan signifikan. Pemerintah telah menetapkan batas atas dan batas bawah tarif untuk memastikan keterjangkauan harga," imbuhnya.
Ia berharap kebijakan ini dapat memberikan rasa tenang bagi masyarakat yang ingin mudik, sehingga mereka bisa menikmati perjalanan dengan lebih nyaman dan terjangkau. Rody mengingatkan semua pihak, termasuk pelaku usaha transportasi, untuk tidak mencari keuntungan secara berlebihan di tengah tingginya permintaan tiket selama musim mudik.
"Jangan sampai momen hari besar keagamaan ini dimanfaatkan untuk meraup keuntungan yang bisa memberatkan masyarakat. Mari bersama-sama menciptakan perjalanan mudik yang lebih aman dan nyaman bagi semua," tutupnya. (f1/sb)