seputarborneo.news@gmail.com

082253082672

Lestarikan Manyipet Tradisi Dayak di Ajang FBIM 2025

by Redaksi - Tanggal 21-05-2025,   jam 03:49:03
Sejumlah peserta bersiap mengikuti lomba Manyipet di FBIM 2025. (FOTO:SEPUTAR BORNEO)

SB, PALANGKA RAYA - Suasana meriah menyelimuti Stadion Tuah Pahoe pada Rabu (21/5/25) saat perlombaan manyipet digelar dalam rangka Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Olahraga tradisional khas suku Dayak ini kembali menjadi daya tarik utama, menyatukan peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah.

Manyipet, yang merupakan olahraga meniup sumpit untuk mengenai sasaran, telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Dayak. Setiap tahunnya, perlombaan ini diadakan untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan budaya leluhur kepada generasi muda.

Salah satu peserta senior dari Kabupaten Barito Selatan, Luthiani, menjadi sorotan. Dengan semangat yang tak pudar, ia mengungkapkan bahwa dirinya telah mengikuti perlombaan manyipet sejak 1985.

“Kalau kita ikuti ini dari awal, dari tahun 1985 memang kita sudah mengikuti perlombaan manyipet ini," ujarnya.

Luthiani menekankan pentingnya regenerasi dalam menjaga tradisi. Ia mengajak anak-anak muda untuk mencintai dan meneruskan budaya ini.

“Ini memang mantap untuk dilanjutkan, ini kan punya kita dulu. Jadi anak-anak muda memang dianjurkan untuk menyukai ini," tambahnya.

Pada perlombaan tahun ini, hanya satu jenis sasaran yang digunakan, yaitu sasaran mendatar. Luthiani berharap ke depan ada variasi sasaran untuk menambah tantangan dan keseruan kompetisi.

“Kita mengharapkan untuk yang akan datang supaya ada ke atas atau ke burung (sasaran). Bisa juga merayap atau jongkok, supaya lebih bervariasi," harapnya.

Koordinator kegiatan manyipet FBIM 2025, Teresia Efita, menjelaskan bahwa kompetisi ini sejatinya bukan berupa lomba konvensional, melainkan penilaian terhadap penampilan terbaik berdasarkan akurasi dan teknik.

"Bukan lomba sebenarnya, tapi penampilan terbaik. Untuk pemenangnya itu penampil yang nilai tertinggi dari penampil terbaik satu sampai penampil terbaik enam," jelasnya.

Perlombaan kali ini diikuti oleh 12 tim dari 12 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Setiap daerah mengirimkan satu tim perempuan dan satu tim laki-laki, dengan total 24 kelompok yang ambil bagian.

"Pesertanya dari 12 kabupaten/kota, satu kota dan 11 kabupaten yang ikut lomba manyipet ini. Ada 12 tim kelompok perempuan dan 12 tim kelompok pria. Untuk perempuan jaraknya 20 meter, untuk putra 25 meter," tambah Teresia. (sb)