SB, SAMPIT – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji dan umrah, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia tengah membangun Gedung Pusat Layanan Haji Terpadu (PLHUT) di sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kalteng, Hasan Basri, mengungkapkan bahwa hingga tahun 2025 ini, sudah terdapat enam gedung PLHUT yang dibangun di wilayah Kalteng, termasuk satu gedung yang saat ini sedang dibangun di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan anggaran mencapai Rp 2,7 miliar.
“Dengan selesainya pembangunan di Kotim, total sudah ada enam gedung PLHUT di Kalteng,” kata Hasan, Kamis (3/7/2025).
Gedung PLHUT dirancang sebagai pusat layanan satu atap bagi jemaah haji dan umrah, mencakup layanan informasi, pendaftaran, pembayaran, serta bimbingan manasik. Setiap gedung dibangun dua lantai, dengan fasilitas ramah disabilitas, ruang menyusui, serta ruang serbaguna.
Hasan menambahkan bahwa pembangunan gedung PLHUT akan terus dilanjutkan di kabupaten/kota lain yang memenuhi syarat, seperti jumlah jemaah haji minimal 30 orang per tahun. Salah satu daerah yang belum memenuhi syarat adalah Kabupaten Gunung Mas.
“Kalau jumlah jemaahnya di bawah 30 orang per tahun, seperti di Gunung Mas, maka belum memenuhi syarat untuk pembangunan PLHUT,” jelasnya.
Untuk tahun 2026, Kemenag menargetkan pembangunan PLHUT di Kabupaten Sukamara yang dinilai sudah memenuhi syarat, termasuk kesiapan lahan. Sementara di Kota Palangka Raya, rencana pembangunan masih menunggu penetapan lokasi.
“Kami sedang mencari lahan di Palangka Raya, rencananya ukuran gedung akan disamakan dengan PLHUT yang dibangun di Kotim,” tambah Hasan. (f1/sb)
Menariknya, desain arsitektur setiap gedung PLHUT menonjolkan unsur kearifan lokal dari masing-masing daerah, menjadikan fasilitas ini tidak hanya fungsional tetapi juga representatif secara budaya.
Hasan berharap, dengan hadirnya PLHUT di berbagai wilayah, proses pelayanan ibadah haji dan umrah di Kalteng akan semakin efisien, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. (f1/sb)