SB, SAMPIT - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya terus diingatkan untuk selalu waspada saat beraktivitas atas keganasan buaya yang bisa menyerang kapan saja.
Sejumlah spanduk imbauan pun dipasang oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit di wilayah yang rawan kemunculan buaya.
Komandan BKSDA Pos Sampit, Muriansyah mengatakan, buaya muara ini menyerang manusia biasanya pada saat musim kawin, namun bisa juga tempat tinggal mereka sudah rusak sehingga mulai mengganggu manusia
Pada tahun 2021, BKSDA Pos Sampit memasang 25 plang atau spanduk imbauan dan peringatan di daerah-daerah rawan konflik, serta daerah rawan serangan buaya dan di daerah potensi konflik.
Spanduk di pasangan di perairan DAS Mentaya dan Cempaga, yang meliputi Kecamatan Cempaga, Baamang, Mentawa Baru, Ketapang, Seranau, Mentaya Hulu, Mentaya Hilir, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.
"Nah, saya sudah cek dan dapat laporan kondisi plang-plang tersebut sudah hancur dan hilang. Jadi BKSDA Pos Sampit akan kembali memasang plang/ spanduk tersebut," sebut Muriansyah, Senin (9/1/2023).
Ditambahkan, tujuannya adalah mengingatkan warga agar selalu berhati-hati saat beraktifitas di Sungai Mentaya dan Cempaga terutama saat malam hari. Dan juga mengingatkan warga pendatang misalnya, para pemancing yang tidak mengerti sikon yang terjadi wilayah tersebut.
"Rencananya spanduk besok pagi akan kita pasang dan ditiga lokasi yaitu Kecamatan Baamang, Seranau dan Mentawa Baru Ketapang. Sedangkan wilayah lainnya menyusul," terangnya.
Dia juga berharap, masyarakat sadar dan peduli dengan tidak membuang sampah secara sembarangan, apalagi ke sungai. Karena akan berdampak negatif kepada masyarakat itu sendiri. Penyumbatan anak sungai yg mengakibatkan banjir, kesehatan terganggu misal gatal-gatal dan diare, bau yang tidak enak.
"Akibat pencermatan sungai buaya menjadi tidak nyaman dan menyerang manusia. Jadi jagalah lingkungan kita," tutunya. (ok)