PURUK CAHU - Pemerintahan Kabupaten Murung Raya (Mura) melalui dinas terkait, dan (BKKBN) Perwakilan Propinsi Kalteng, TNI-Polri melaksanakan Gerakan Berkunjung ke Keluarga Stunting (Gerebek Stunting). Kegiatan di salah satu Posyandu, dan rumah warga yang berada di Kelurahan Puruk Cahu, Kecamatan Murung Kabupaten Mura, Rabu (29/6/2022) lalu.
Dalam kegiatan ini, Keluarga beresiko stunting didatangi, lalu dikumpulkan di Posyandu setempat untuk diberikan arahan dan bantuan seperti susu, telur, beras dan makanan bergizi lainnya.
Dihadiri Pelaksana Plt. Kepala BKKBN Kalteng dr. M. Fitriyanto Leksono, Dandim 1013/Mtw Letkol Inf Edi Purwoko, Ketua TP PKK Mura Lynda Kristiane Perdie, Kepala Dinas Kesehatan Mura dr. Suria Siri, Kepala perangkat daerah terkait, orang tua bersama anaknya yang berisiko stunting.
Lynda Kristiane Perdie mengatakan, stunting adalah gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, stunting juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.
"Utamanya mulai masa kehamilan dengan usia dua tahun itu periode emas, dan menyarankan berperilaku hidup bersih," jelas Lynda.
Kepala Dinas P3A Dalduk KB Mura ini berharap, agar semua pihak semakin peduli dengan program pemberantasan stunting di Kabupaten Murung Raya.
“Masalah stunting tidak bisa pemerintah sendiri yang atasi, jadi semua pihak harus bergerak. Kerja sama dengan lintas instansi, sektor, lembaga dan semua jajaran terkait,” tegasnya.
Sementara Plt Kepala BKKBN Kalteng M Fitriyanto Leksono menyebutkan, jika kondisi stunting tidak segera ditangani, akan berdampak buruk pada pertumbuhan anak. "Mempengaruhi pertumbuhan otak, dan ketahanan tubuh anak terhadap suatu penyakit akan terganggu," ucapnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Mura dr. Suria Siri berharap, kepada Kader Posyandu untuk rutin melakukan pengecekan terhadap anak usia dibawah dua tahun. "Kalau ada gejala stunting, segera laporan untuk ditindaklanjuti," harapnya. (adm)