seputarborneo.news@gmail.com

082253082672

Tak Perlu Khawatir, RSUD dr Murjani Sampit Siapkan 22 Alat Hemodialisa

by Redaksi - Tanggal 28-03-2024,   jam 04:16:56
Dokter melakukan pemerikaan kondisi pasien yang ditawat inap. (FOTO:ISTIMEWA)

SB, SAMPIT - Bagi pasien reguler dan gagal ginjal atau akut di RSUD dr Murjani Sampit tak perlu khawatir lagi untuk antre panjang lagi. Sebab, manajemen rumah sakit telah menyiapkan 22 unit alat hemodialisa (alat cuci darah) bagi pasien gagal ginjal atau akut yang dilayani dua sesi pagi dan sore.

Alat hemodialisa berada di lantai III RSUD dr Murjani Sampit dengan luasan 300 meter persegi dengan ruangan Air conditioner atau ruangan berpendingin lengkap dengan televisi. Kemudian juga para pegawai rumah sakit yang telah bersertifikasi dengan pelayanan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.

Menurut Direktur RSUD dr Murjani Sampit Sutriso, layanan untuk pasien reguler dan gagal ginjal, terus-menerus ditingkatkan. Karena itu bagian dari upaya manajemen atas layanan pasien yang dirawat di rumah sakit.

"Kita sudah memiliki 22 unit mesin cuci darah merk Toray TR 8000 dan Gambro AK 98. Namun, saat ini masih beroperasi 14 unit. 12 unit mesin untuk menangani pasien reguler dan 2 mesin untuk menangani pasien cuci darah khusus pasien gagal ginjal akut,” kata Sutriso saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024).

Ia menjelaskan, seharusnya semua unit bisa beroperasi namun pihaknya terkendala di tenaga perawat. Idelanya dari 22 unit tersebut membutuhkan sekitat 16-18 tenaga perawat yang sudah bersertifikasi.

Pasalnya setiap perawat yang ditugaskan di Unit Hemodialisis tidak bisa sembarangan dan perawatnya harus mengikuti pelatihan khusus dan bersertifikasi.

"Saat ini kami baru memiliki 7 tenaga perawat yang bersertifikaski dari seharusnya 16-18 tenaga perawat. Harusnya dari 22 unit itu untuk 18 untuk reguler, 2 mesin untuk pasien akut dan 2 mesin untuk pasien dengan airbone disease dan blood borne disease,” tegasnya.

Selain itu untuk fasilitas layanan pasien cuci darah, juga sudah disiapkan tenaga medis dan para medis yang berstandar. Mulai dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum yang sudah bersertifikasi hemodialisa.

"Yang juga menjadi penting, fasilitas layanan kota terus mengacu visi rumah sakit. Komitmen ini tetap kami jaga karena pada prinsipnya, ketenangan, kenyamanan dan fasilitas penunjang rumah sakit itu, menjadi faktor penting baik bagi rumah sakit maupun untuk pasien,” imbuhnya. (f1/sb)