SB, SAMPIT - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Tingkat Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi dimulai, Selasa (30/9/2025).
"Alhamdulillah hari ini Sekolah Rakyat di Kabupaten Kotim secara resmi melaksanakan MPLS. Ini adalah awal untuk masuk dalam tahap belajar mengajar,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati, saat meresmikan kegiatan MPLS.
Pemkab Kotim sangat bangga dan terima kasih sekali tentunya kepada semua pihak terutama Kemensos, Kemenkes, Kemen PU dan juga dinas terkait yang sudah bekerja sama hingga sampai terselenggaranya MPLS ini.
Ia menjelaskan, kegiatan MPLS ini tentunya bagaimana siswa Sekolah Rakyat ini bisa mengenal lingkungan,para guru dan juga bisa bersosialiasi dengan teman-teman dari 17 Kecamatan di Kotim.
"Jadi kita harus menanamkan bagaimana anak-anak bisa bersosialisasi saling menjaga dan sistem kekeluargaan, karena disini bukan hanya sekolah tapi wajib tinggal di asrama selama 24 jam,” Jelas Irawati.
Menurutnnya, program dari pusat ini memang tepat sasaran karena Sekolah Rakyat di Kotim prioritasnya keluarga yang tidak mampu yang tergolong miskin dan miskin ekstrim.
"Jadi desil 1 dengan desil 2 dan juga dalam hal ini kita akhirnya melakukan perbaikan data karena banyak juga yang tidak terdata dan itu masuk di desil 1 yaitu miskin ekstrim,” tambah Wabup.
Keberadaan Sekolah Rakyat di Kotim juga membantu untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Dimana angka kemiskinan di Kotim paling tinggi di Kalimantan Tengah.
Kesuksesan di Kotim menunjukkan bahwa dengan sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan seluruh elemen masyarakat, kita mampu mengatasi tantangan akses pendidikan dan memastikan tidak ada lagi anak bangsa yang tertinggal dari hak dasarnya untuk belajar dan berkembang.
"Jadi ini semua pemerataan dalam dunia pendidikan, jadi merek bisa menempuh pendidikan yang layak, tidak ada namanya persekatan antara miskin dan kaya. Semuanya rata tidak ada perbandingan sosial,” sebutnya.
Pemkab Kotim memiliki harapan yang sangat besar agar inisiatif ini tidak hanya berjalan, tetapi benar-benar sukses dan menjadi model percontohan.
"Saya yakin, dengan kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak mulai dari jajaran dinas terkait, para pendamping sosial pkh, orang tua siswa, hingga seluruh masyarakat kita bisa mewujudkan harapan ini,” pungkasnya. (f1/sb)