Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah
SB, SAMPIT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan nonformal dan kesetaraan di era digital.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kegiatan pengembangan konten digital bagi pendidik serta lembaga penyelenggara pendidikan nonformal (PNF) seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran di jalur nonformal.
“Kegiatan pengembangan konten digital untuk pendidikan nonformal dan kesetaraan ini adalah salah satu upaya kita bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan nonformal di era digital,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, pendidik dan lembaga PNF perlu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak, kreatif, dan kontekstual. Konten digital yang menarik, kata Irfansyah, tidak hanya membantu meningkatkan minat belajar, tetapi juga mengasah keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan literasi digital.
“Konten yang menarik, edukatif, dan sesuai konteks peserta didik akan sangat membantu membangun semangat belajar, terutama bagi mereka yang menempuh jalur nonformal,” jelasnya.
Irfansyah menilai, pengembangan konten digital di sektor pendidikan nonformal merupakan tantangan sekaligus peluang. Dengan karakteristik peserta didik yang beragam mulai dari usia sekolah hingga orang dewasa pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan prinsip pedagogi dan andragogi.
“Peserta didik di SKB dan PKBM bukan hanya remaja, tetapi juga orang dewasa. Karena itu, konten pembelajaran harus relevan dan mudah diterapkan,” tegasnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi ruang bagi para pendidik untuk belajar, berinovasi, dan berbagi pengalaman, sehingga pembelajaran nonformal semakin menarik dan bermakna.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kompetensi pendidik nonformal demi terwujudnya layanan pendidikan yang inklusif, relevan dengan kebutuhan zaman, dan bermartabat,” pungkasnya. (f1/sb)