SB, SAMPIT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit belum dapat menerapkan sepenuhnya layanan poliklinik eksekutif. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga apoteker, waktu pelayanan, serta fasilitas yang belum mendukung pemisahan antara layanan eksekutif dan layanan reguler.

Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany, menyampaikan hal tersebut saat menanggapi pertanyaan anggota Komisi III DPRD Kotim, Langkap, terkait sejauh mana kesiapan penerapan layanan poli eksekutif di rumah sakit tersebut.

“Kendalanya ada di pelayanan farmasi, di mana petugas kita hanya bekerja sampai pukul 5 sore. Kalau dipaksakan menambah jam kerja, kinerjanya akan tinggi tapi pelayanan justru bisa kurang maksimal,” ujar Yulia, Selasa (28/10/2025).

Ia menjelaskan, poli eksekutif merupakan layanan pemeriksaan kesehatan dengan sistem privat dan tarif lebih tinggi dibandingkan poli umum. Karena itu, selain ketersediaan tenaga medis dan waktu pelayanan, fasilitas pendukung juga menjadi faktor penting.

“Selain tenaga kesehatan, kondisi ruangan kami belum bisa dikatakan sebagai poli eksekutif. Layanan disebut eksekutif, tapi kalau ruangannya kurang nyaman, tentu tidak sebanding dengan tarif yang dibayar pasien,” jelasnya.

Yulia menilai, keberadaan poli eksekutif sebenarnya memiliki potensi pasar yang menjanjikan untuk menambah pendapatan daerah (PAD), terutama dari layanan farmasi dan laboratorium. Namun, penerapannya tetap harus dilakukan dengan persiapan yang matang agar mutu pelayanan tetap terjaga.

“Potensinya memang besar, tapi kami tidak ingin terburu-buru sebelum semua kesiapan terpenuhi,” tambahnya. (f1/sb)